Satu Tubuh Banyak Tawa

  • Updated
  • Posted in Artikel
  • 5 mins read

Udara sejuk Caringin Bogor menyambut kedatangan rombongan demi rombongan yang datang dengan wajah penuh semangat. Lebih dari lima puluh karyawan gereja beserta keluarga berkumpul untuk mengikuti Family Fun Day GKJ Klasis Jakarta Bagian Barat pada 28–29 Oktober 2025. Belasan anggota panitia dari GKJ Kanaan dan GKJ Joglo telah bersiap sejak awal untuk memastikan segalanya berjalan lancar, mulai dari penyambutan, pembagian kamar, hingga menyiapkan permainan, dan konsumsi. Keceriaan sudah terasa sejak langkah pertama menjejak di Vila Ratu.

Peserta datang dari berbagai penjuru. Dari GKJ yang berlokasi di ujung Tangerang sampai yang ada di ujung Depok, semua berbaur dalam semangat yang sama. Meskipun sehari-hari bekerja di lingkungan gereja yang berbeda, di momen yang indah itu, mereka bertemu bukan sebagai staf atau rekan kerja melainkan sebagai satu keluarga besar yang dipersatukan oleh kasih Tuhan. Tak ada yang terlalu tua untuk tertawa, tak ada yang terlalu muda untuk didengar. Puji Tuhan, sebelas gereja terwakili dalam kegiatan ini. Ada gereja yang mengutus sebagian karyawannya, ada pula yang hadir lengkap bersama seluruh timnya.

Sekitar pukul sebelas lewat tiga puluh menit, acara resmi dimulai dengan perkenalan, puji-pujian rohani yang penuh semangat, dan juga tawa. Perjumpaan semakin sempurna dengan didasari firman Tuhan yang dilayani oleh Ibu Pdt. Francisca selaku Ketua BAPELKAS. Surat 1 Korintus 12 ayat 12 dan 27 menjadi pengingat bahwa semua peserta bagian dari satu tubuh, tubuh Kristus yang hidup. Perbedaan bukan alasan untuk bersatu, melainkan peluang untuk saling melengkapi. Pesan renungan sederhana tetapi menghujam: “Kita datang dari berbagai gereja, namun kita melayani Tuhan yang sama.” Ucapan itu seolah menjadi dasar bagi semua kebersamaan yang terjalin sepanjang dua hari satu malam.

Setelah ibadah pembuka, para peserta dibagi menjadi lima kelompok lintas usia dan lintas gereja. Setiap kelompok diikuti oleh seorang pendeta yang ikut bermain dan berkolaborasi dengan semangat muda. Bayangkan, para pendeta yang biasanya tampil khidmat di mimbar kini beraksi penuh gaya, ekspresif, dan mengundang tawa. Suasana pun pecah oleh sorak dan gelak bahagia. Cuaca gerimis membuat seluruh kegiatan dipusatkan di aula, tetapi tak seorang pun kehilangan semangat. Justru di ruang yang sederhana itulah keakraban semakin bertumbuh.

Permainan demi permainan membuat suasana semakin hidup. Dalam sesi tebak gaya dan drama Alkitab, tawa pecah tanpa henti. Ada yang berusaha menebak dengan ekspresi penuh semangat namun justru menimbulkan adegan lucu yang tak terduga. Beberapa peserta sampai tertawa terpingkal melihat teman sekelompoknya bergaya berlebihan tidak karuan. Seorang koster yang biasanya pendiam dan seorang admin gereja yang dikenal serius, mendadak berubah menjadi bintang panggung hari itu. Anak-anak karyawan pun ikut bersorak riang.

Waktu kian bergulir. Tiba di malam hari, saatnya momen berbagi kisah yang penuh warna. Para peserta duduk melingkar, tidak ada jarak antara satu dengan yang lainnya, semua saling menatap dan mendengarkan. Satu per satu karyawan gereja membagikan pengalaman mereka dalam pelayanan. Ada yang baru dua tahun bekerja dan masih beradaptasi, ada pula yang sudah puluhan tahun setia melayani dan bersiap pensiun pada Februari 2026. Cerita-cerita yang mengalir diselingi tawa lepas, candaan ringan, dan tepuk tangan dari rekan-rekan yang mendengar.

Seorang koster menceritakan pengalamannya menyiapkan ruang ibadah dengan tergesa karena permintaan mendadak dari komisi. Seorang admin gereja tersenyum saat menceritakan “drama warta jemaat” yang sering berubah di detik-detik terakhir. Semuanya diceritakan dengan nada jujur, penuh kasih, tanpa keluhan. Mereka tahu bahwa pekerjaan mereka adalah bagian dari pelayanan kepada Tuhan, bukan sekadar rutinitas. Bahkan ada cerita yang membuat hadirin terharu, karyawan yang diberangkatkan oleh warga jemaatnya untuk ziarah ke Tanah Suci, Israel.

Sesi berbagi itu menjadi ruang perjumpaan hati. Para pendeta yang mendampingi mendengarkan dengan penuh empati, sekaligus belajar dari kesetiaan para karyawan yang menjalani pelayanan dengan rendah hati. Momen ini mengingatkan bahwa pelayanan gereja bukan hanya tentang mimbar dan liturgi, tetapi juga tentang tangan-tangan setia yang bekerja di balik layar: menyapu, menata, mencatat, dan menjaga keamanan gereja.

Keesokan harinya, setelah semalam melepas lelah, para peserta kembali berkumpul dengan wajah segar dan semangat baru. Kebersamaan dihidupi kembali lewat puji-pujian dan yel-yel kelompok yang menggema. Di acara penutup yang dimulai pukul sepuluh, diumumkan para pemenang lomba, dan semua kelompok mendapat hadiah sebagai bentuk apresiasi atas semangat mereka. Setiap karyawan juga membawa pulang door prize, menambah sukacita yang terasa di seluruh ruangan. Setelah sesi foto bersama dan makan siang, para peserta berpamitan meninggalkan vila dengan hati yang ringan dan wajah berseri. Banyak peserta berkata dengan nada penuh harap, “Acara seperti ini harus diadakan lagi.” Memang, terakhir kali acara kebersamaan karyawan dan keluarga se-Klasis diadakan pada tahun 2017. Setelah delapan tahun, kebersamaan di Pancawati seperti menjadi oase yang menyegarkan, tempat di mana lelah berganti tawa dan rutinitas berubah menjadi relasi.

Family Fun Day di Pancawati bukan sekadar acara rekreasi. Ini merupakan perayaan sederhana tentang hidup sebagai satu tubuh Kristus. Dari setiap senyum dan pelukan, dari setiap permainan dan renungan, kita diingatkan bahwa Tuhanlah yang mempersatukan. Di tengah segala perbedaan, IA menenun kita menjadi satu keluarga yang melayani-Nya dengan sukacita. Maka jika ada satu kalimat yang bisa merangkum seluruh pengalaman di Vila Ratu Pancawati, mungkin inilah yang paling tepat: Satu tubuh, banyak tawa.

Terima kasih untuk GKJ Kanaan dan GKJ Joglo yang telah menjadi panitia dengan kerja luar biasa. Juga kepada para pendeta yang menemani dengan tawa dan doa, serta kepada seluruh karyawan gereja yang setiap hari melayani dengan kesetiaan dan kasih. Sampai bertemu kembali di acara kebersamaan karyawan dan keluarga berikutnya.